yaaa semenjak kuliah di Solo Aku (amel) jarang sekali yang namanya berhubungan dengan mesin jahit. baru 2 minggu ini mesin jahitnya di kirim ke Solo. dan aku seperti melayang ke udara *oke,ini lebay yaa*
Ohya awalnya aku belajar jahit sejak kecil secara otodidak, karena salah satu uwa-ku (kakak dari ibu dalam bahasa sunda) memiliki usaha konveksi seragam sekolah. Biasanya aku membuat baju untuk boneka-boneka barbie kesayangan saja.. lalu mulai membuat kantong-kantong yang bentuknya aneh yang dahulu aku sebut sebagai tas untuk jajan ke warung :p (bahkan aku pernah ngasih ini beserta isi orji untuk tukaran hadiah dengan teman pas SD) dulu aku gak begitu merhatiin tentang kerapihan pokoknya yang penting aku senang :D
bersyukurlah aku memiliki guru keterampilan yang benar-benar memberikan ilmu bermanfaat hingga aku sebesar ini :) dahulu aku sudah mendapat banyak tugas yang berhubungan dengan craft..membuat gelang,kalung,gantungan kunci,hiasan pot,menyulam dan sebagainya..SD kelas 6 aku sudah mulai membuat tempat pensil dengan aplikasi nama menggunakan kain Flanel, yang aku jahit menggunakan mesin jahit tapi terkadang aku lebih butuh bantuan ibu karena susah untuk menjahit restleting.
masuk SMP aku mulai masuk ke asiknya bermain flanel. di sana aku di bantu uwa-ku yang lain membuat banyak sekali boneka-boneka flanel,tempat tissue,tempat hp, dan sebagainya. lalu saudaraku yang menjualnya :) masa-masa SMP menuju SMA adalah masa di mana aku mulai belajar menjahit pakaian untuk diriku sendiri dari mulai rompi,rok,tas,dan baju ..tapi,cuman bisa bikin untuk sendiri saja :p
pada dasarnya semua keluarga ku sangat mendukung segala hal berkesenian yang aku lakukan..dari mulai menjahit, melukis, fotografi, olah digital, dsb. aku sangat bersyukur karena ketika di umurku ini. Semoga BRL dapat berkembang seiring dengan dewasanya kami.
ini adalah sebagian proses kami bekerja kebut-kebutan untuk Craft Carnival 3 :D
work hard party harder yoow |
jahit restleting |
pasang - pasang rantainyaa |
Lab yg terlalu banyak barang beserta mbak-mbak dekil |
---amel
No comments:
Post a Comment